Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 11:17:38【Resep Pembaca】197 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(71)
Artikel Terkait
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid
- 8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya
- AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- Persib bungkam Bali United 1
- Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025
- BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia
- Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan
- Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
Resep Populer
Rekomendasi

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Segera Hadir, Terobosan Pengukuran Warna: HunterLab Agera L2

Persib bungkam Bali United 1

Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

TNI AD siapkan ribuan hektare lahan perkuat pasokan bahan pangan MBG

BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober

Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist